Rangkuman Estetika dan filsafat seni

NAMA : REZA NURUL HIKMA

KELAS: R3L

NPM : 202146500936

 

  Rangkuman Estetika dan filsafat seni


hubungan filsafat dan seni selalu dikaitkan dengan estetika. Hal itu terdengar sangat masuk akal bagi nalar kita, karena estetika adalah filsafat yang mempertanyakan keindahan. Tetapi hari ini dunia seni telah sadar bahwa seni tidak harus selalu indah. Terdapat banyak komponen lain dari nilai/output yang diberikan oleh karya seni selain kecantikannya. Estetika mempersoalkan hakekat keindahan alam dan karya seni, sementara filsafat seni mempersoalkan hanya karya seni atau definisi seni itu sendiri. Jadi, boleh dikatakan perbedaan yang paling signifikan dari estetika dan filsafat seni adalah objek materialnya.

Pengertian Estetika dan Filsafat seni 

  Menurut sejarahnya penggunaan "Estetika" bermula dari kata yunani "Aishthesis"  yang mempunyai arti penerapan indrawi

- biasanya mengartikan keindahan sebagai sebuah segitiga yang mempersatukan ide tentang apa yang indah, apa yang benar, dan apa yang baik.

- "Keindahan tidak mungkin dibahasakan" salah seorang pemikir di abad-17 menyebutnya dengan sebuah frase Je Ne Sais Quoi yang artinya "aku tidak tahu apa". Keindahan adalah sesuatu yang tentangnya tidak tahu apa.

- Usaha untuk menggambarkan ke-khasan dari keindahan yang menjadi inti definisi dari keindahan telah menggiring para pemikir estetika untuk mencapai suatu kesimpulan, yaitu bahwa apa yang membuat suatu itu indah harus dilihat dari segi mengolah wahananya.

Kenapa Etika tidak Ada? 

  Kata "moral" berasal dari kata latin "mores"yang artinya kebiasaan sedangkan etika itu dari kata yunani "ethos"  yang berkaitan dengan diposisi atau kecenderungan sikap atau karakter seseorang. 

- Terdapat 3 aliran besar dalam filsafat etika, yang pertama disebut etika teologis atau etika filosofis, yang kedua etika keutamaan, dan yang ketiga adalah etika konsekuensialis (etika yang berurusan dengan konsekuensi dari tindakan)

- Etika teologis adalah jenis etika yang berhubungan dengan agama juga kepercayaan suatu individu, tanpa adanya batasan pada suatu agama tertentu. Pada hakikatnya, setiap agama pastinya memiliki etika teologisnya masing-masing berbeda dan juga spesifik. Kedua, etika ini merupakan lingkupan dari etika umum yang sebagian besar individu telah menerapkan dan mengetahuinya. Etika umum ini condong luas dan banyak dengan bagian-bagian yang tak terbatas.

-  Etika filosofis adalah jenis etika yang lahir dari kegiatan berpikir atau berfilsafat yang dilakukan oleh individu dan termasuk dalam bagian dari filosofis (berdasarkan filsafat). Contohnya, apabila suatu individu mengambil salah satu bidang filsafat hukum, akan membahas terkait hukum.

-  Etika keutamaan melihat masalah sebagai satu rangkaian dalam menyelenggarakan hidupyang luas. Tujuan utama laku etis adalah mencapai hidup yang baik.

- Etika konsekuensialis yang menganggap tindakan baik itu adalah apapun yang mengasilkan hasil yang baik. contoh yang paling terkenal adalah suatu filsafat etika yang disebut sebagai utilitarianisme yang berbasis pada manfaat.

 - Kehidupan manusia bisa dilihat sebagai spektrum yang merentang dari kehidupan yang paling plivat sampai yang publik. Mulai dari lagu yang dipikir dikamar sampai dengan pemungutan suara di bilik suara untuk mengambil keputusan 

- 3 aliran filsafat dapat dipetakan, dijelaskan berdasarkan interaksi antara filsafat politik dan etika. Jika filsafat politik mendominasi etika maka hasilnya etika kewajiban, yaitu etika yang mengutamakan segala sesuatunya harus bisa di Universalkan, harus bisa menempatkan manusia sebagai tujuan.

KESIMPULAN 

Secara yang kami dengerkan dan kami lihat bahwa etika adalah sistem prinsip moral. Etika berkaitan dengan apa yang baik bagi individu dan masyarakat dan juga digambarkan sebagai filsafat moral.

Estetika semula merupakan bagian dari kajian tentang asal-usul dan prinsip dasar dari pengetahuan manusia. Tradisi dalam pemikirannya yang berkembang sejak masa yunani sampai dengan era modern, biasanya mengartikan keindahan sebagai sebuah segitiga yang mempersatukan ide tentang apa yang indah, apa yang benar, dan apa yang baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI MIMESS DAN TEORI SIGNIFICANT FORM

PENGALAMAN ESTETIS